ARANG AKTIF
Karbon aktif, atau sering juga disebut sebagai arang aktif,
adalah suatu jenis karbon yang
memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai
dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya dengan satu gram dari
karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan
kira-kira sebesar 500 m2 (didapat
dari pengukuran adsorpsi gas nitrogen). Pengaktifan hanya bertujuan untuk memperbesar
luas permukaannya, namun pengaktifan juga
berkaitan dengan meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri.
Arang aktif
adalah suatu bahan hasil proses pirolisis arang pada suhu 600-900oC.
Selama ini bahan arang aktif yang
digunakan berasal dari limbah limbah kayu dan bambu. Bahan lainnya yang dapat
digunakan adalah dari limbah pertanian antara lain sekam padi, jerami padi,
tongkol jagung, batang jagung, serabut kelapa, tempurung kelapa, tandan kosong
dan cangkang kelapa sawit, dan sebagainya. Pada tahap awal limbah pertanian
dibuat arang melalui proses karbonisasi 500oC dan tahap selanjutnya dilakukan
aktivasi pada suhu 800oC-900oC. Perbedaan mendasar arang
dengan arang aktif adalah bentuk pori-porinya. Pori-pori arang aktif lebih
besar dan bercabang serta berbentuk zig-zag. Arang aktif bersifat multifungsi,
selain media meningkatkan kualitas lingkungan juga pori-porinya sebagai tempat
tinggal ideal bagi mikroba termasuk mikroba pendegradasi sumber pencemar
seperti residu pestisida dan logam berat tertentu.Keunggulan arang aktif
adalahkapasitas dan daya serapnya yang besar, karena struktur pori dan
keberadaan gugus fungsional kimiawi di permukaan arang aktif seperti C=O, C-2
dan C2H-. Kualitas arang aktif ditunjukkan dengan nilai daya serap Iod
di mana berdasarkan ketetapan dari SNI 06-3730-1995 arang aktif dinilai
berkualitas bilamana nilai Arang Aktif Meningkatkan Kualitas Lingkungan. Badan
Litbang Pertanian Edisi 6-12 April 2011 No.3400 Tahun XLI daya serap Iodnya
mendekati 750 mg/g, Misalnya arang dari tempurung kelapa dan tongkol jagung
sebelum diaktifasi daya serap iodinnya masing-masing adalah 276 dan 452 mg/g,
namun setelah diaktivasi meningkat menjadi 672 dan 647 mg/g mendekati nilai
persyaratan kualitas arang aktif
Fungsi Arang
Aktif
Arang aktif
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan hayati tanah. Arang aktif efektif dalam
meningkatkan sifat fisik tanah seperti agregat tanah dan kemampuan tanah mengikat
air. Pada tanah berliat, arang aktif dapat membantu menurunkan kekerasan tanah
dan mempertinggi kemampuan pengikatan air tanah, sehingga berpengaruh terhadap
peningkatan aktivitas mikroorganisme tanah. Di dalam tanah, arang aktif memainkan
peranan sebagai shelter atau rumah untuk mikroorganisme. Pori-pori kecil pada karbon aktif digunakan
sebagai tempat tinggal bakteri, sedangkan pori besar dan retakan (cracks)
digunakan sebagai tempat berkumpul. Penggunaan arang aktif di lahan sawah dapat
meningkatkan jumlah bakteri dan bakteri fiksasi nitrogen (Azotobacter) di dalam
tanah terutama di sekitar akar tanaman pangan. Hasil kajian melaporkan bahwa
arang aktif dari tempurung kelapa dan tongkol jagung meningkatkan populasi
mikroba Citrobacter sp, Enterobacter sp, dan Azotobacter sp lebih tinggi pada
pertanaman padi dibandingkan arang aktif dari sekam padi dan tandan kosong
kelapa sawit, sedangkan arang aktif tongkol jagung pada pertanaman kubis dapat
meningkatkan populasi mikroba Citrobacter sp, Pseudomonas sp, Serretia sp,
Bacillus sp, Azotobacter sp, dan Azospirrillium sp. Beberapa bakteri tersebut
termasuk bakteri pendegradasi pestisida dan penambat nitrogen. Penggunaan arang
aktif dalam budidaya tanaman pertanian dapat menurunkan residu pestisida dalam
tanah, air, dan produk pertanian. Arang
aktif (AA) tempurung kelapa di tanah pertanaman kubis dapat menurunkan residu
insektisida klorpirifos di air hingga sekitar 50%, sedangkan AA sekam padi, AA
tempurung kelapa, AA tempurung kelapa pelapis urea, dan zeolit di tanah
pertanaman kubis dapat menurunkan residu lindan di air hingga sekitar 50%.Penggunaan
arang aktif dapat melalui beberapa cara antara lain melalui ameliorasi,pelapis
urea, dan sebagai filter air inlet dan outlet atau yang sering disebut sebagai
FIO yang ditempatkan pada saluran air inlet dan outlet. Hasil penelitian , AA
tempurung kelapa, AA tempurung kelapa pelapis urea, AA tongkol jagung dan AA tempurung
kelapa pelapis urea + Fio pada pertanaman padi dapat menurunkan residu insektisida
klorpirifos dan lindan pada air outlet
lebih dari 50%. Arang aktif yang berasal dari sekam padi mampu
menurunkan kandungan residu pestisida di dalam tanah hingga 70%. Pori arang
aktif sebagai rumah ideal bagi bakteri Pseudomonas
sp yang berfungsi sebagai pendegradasi karbofuran hingga lebih dari 50%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar