Limbah merupakan buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Limbah
terdiri dari berbagai macam jenis yaitu limbah padat, gas dan cair. Agar limbah
yg merupakan sisa buangan dapat dimanfaatkan kembali maka diperlukan suatu
proses yang dapat merubah limbah menjadi suatu hal yang dapat
dimanfaatkan.Sistem aerasi digunakan dengan maksud untuk mengurangi kebutuhan
luas lahan dan meningkatkan proses pengolahan menjadi lebih cepat sekaligus
meniadakan bau yang mungkin timbul akibat proses oksidasi yang tidak
sempurna.Pada proses aerasi yaitu proses reduksi BOD (Biological Oxygen Demand)
dan COD (Chemical Oxygen Demand) secara aerob digunakan aerator sebagai
penghasil oksigen yaitu dengan cara menempatkan aerator di dalam kolam aerasi
sehingga menghasilkan oksigen berupa buih udara yang tercampur dengan air.
Proses aerasi sangat penting terutama
pada pengolahan limbah yang proses pengolahan biologinya memanfaatkan bakteri
aerob. Bakteri aerob adalah kelompok bakteri yang mutlak memerlukan oksigen
bebas untuk proses metabolismenya. Dengan tersedianya oksigen yang mencukupi
selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat bekerja dengan
optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat organik di
dalam air limbah. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob,
kehadiran oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia
di dalam air limbah serta untuk menghilangkan bau. Aerasi dapat dilakukan
secara alami, difusi, maupun mekanik.
Aerasi alami merupakan kontak antara
air dan udara yang terjadi karena pergerakan air secara alami. Beberapa
metode yang cukup populer digunakan untuk meningkatkan aerasi alami antara lain
menggunakan cascade aerator, waterfalls, maupun cone
tray aerator.
Pada aerasi secara difusi, sejumlah
udara dialirkan ke dalam air limbah melalui diffuser. Udara yang
masuk ke dalam air limbah nantinya akan berbentuk gelembung-gelembung (bubbles).
Gelembung yang terbentuk dapat berupa gelembung halus (fine bubbles)
atau kasar (coarse bubbles). Hal ini tergantung dari
jenis diffuser yang digunakan.
Aerasi secara mekanik atau dikenal juga
dengan istilah mechanical agitation menggunakan proses pengadukan dengan
suatu alat sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara air dengan udara.
Memantau konsentrasi DO sudah pasti
sangat berkaitan dengan aerasi. Aerasi yang dimaksud di sini mencakup suplai
oksigen serta metode pelarutan oksigen ke dalam sistem activated
sludge (mixing).Mixing dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Akan tetapi, dalam sistem activated sludge selalu
diperlukan aerasi secara mekanik karena laju aliran gas oksigen murni yang
masuk ke dalam sistem terlalu lambat sehingga sulit untuk menyeragamkan
konsentrasi di dalam tangki.
Sebagai rule of thumb,
kebutuhan oksigen dikatakan terpenuhi apabila konsentrasi DO di dalam reaktor
biologi mencapai minimal 2 mg/L. Memang hal ini bisa saja berubah, tergantung
kondisi limbah masing-masing instalasi. Saat konsentrasi DO berada di bawah
nilai optimalnya, indikator pertama adalah munculnya bakteri berbentuk filamen
dalam jumlah yang signifikan di dalam tangki aerasi. Komposisi mikroba akan
didominasi oleh bakteri jenis ini sehingga mempengaruhi kemampuan lumpur untuk
mengendap. Selama lumpur masih dapat dipisahkan dari efluen (di clarifier)
maka masalah masih dapat diatasi dengan “membasmi” bakteri filamentous
tersebut. Jika konsentrasi DO terus menurun, maka pertumbuhan bakteri filamen
akan semakin meningkat lagi. Kondisi lanjutan seperti ini dapat menurunkan
efisiensi pengolahan karena efluen akan menjadi keruh. Pada kondisi yang lebih
parah, lumpur dapat berubah warna menjadi kehitaman dan akan muncul bau busuk
akibat kondisi tangki yang telah berubah menjadi anaerob.
Pengamatan visual merupkan indikator yang
baik, akan tetapi akan lebih baik lagi jika pemantauan konsentrasi DO dan
kualitas efluen dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Perlu diingat, peralatan
yang dipakai untuk pemantauan DO tidak bisa diremehkan. Selalu gunakan alat
ukur yang terawat dengan baik, bersih, dan rutin dikalibrasi untuk menjamin
akurasi pengukuran. Memberi aerasi semaksimal mungkin memang akan menjamin
tersedianya oksigen di dalam tangki. Namun, hal ini akan berdampak besar pada
tingginya biaya operasional instalasi.
Tujuan proses Aerasi adalah
mengontakkan semaksimal mungkin permukaan cairan dengan udara guna menaikkan
jumlah oksigen yang terlarut di dalam air buangan sehingga berguna bagi
kehidupan Agar perpindahan sesuatu zat / komponen dari satu medium ke medium
yang lain berlangsung lebih efisien, maka yang terpenting adalah terjadinya
turbulensi antara cairan dengan udara, sehingga tidak terjadi interface yang
stagnan /diam antara cairan dan udara yang dapat menyebabkan laju perpindahan
terhenti. Untuk
memperoleh keadaan tersebut terdapat beberapa prinsip dasar alat aerasi yaitu :
1. Aerator Air Terjun umumnya terdiri dari :
a. Aerator Spray
b. Aerator Cascade
c. Aerator Multiple-Tray
2. Sistem Aerasi Difusi Udara
3. Aerator Mekanik
1. Aerator Air Terjun
a. Aaerator spray . Air dipaksa
masuk melalui nozzle , seperti pada air mancur.
b. Aerator Cascade .Air disebarkan
dengan cara mengalirkan pada lempengan tipis yang disusun seperti tangga atau
sekat agar terjadi turbulensi untuk mencampur udara yang terabsorpsi dalam
cairan dan agar cairan terangkat ke permukaan sehingga terjadi kontak dengan
udara
c. Aerator Multiple Ttray cairan
dialirkan ke bagian atas dari beberapa tahap tray yang berisi butiran
medium seperti arang batu atau butiran keramik.Air teraerasi saat mengalir
melalui medium yang ada pada tray,dan kumudian cairan jatuh dari tray
2. Aerasi Difusi Udara , udara
dimasukkan ke 'dalam cairan yang akan diaerasi dalam bentuk
gelembnung-gelembung yang naik melalui cairan tersebut. Ukuran gelembung bervariasi dari
yang besar hingga yang halus, tergantung pada alat aerasinya. Alat aerasi yang umum adalah diffuser porous, diffuser
non -porous dan diffuser U-tube.
3. Aerator Mekanik
dihasilkan dengan cara memecah permukaan air limbah secara mekanik. Dengan
timbulnya interface cairan-udara yang besar, maka terjadi perpindahan oksigen
dari atmosfir ke dalam air
Pada sistem ini digunakan turbin system hybrid yang
melibatkan impeller dan sumber udara. udara yang keluar dan bagian bawah
impeler ,dipecah menjadi gelembung yang halus dan merembes keseluruh tangki
akibat gerakan pompa pada impeler. Pada pengolahan air limbah proses aerasi
diterapkan untuk menghilangkan senyawa organik dan non organic yang volatile,
memberikan oksigen untuk proses biologi, dan meningkatkan kandungan oksigen
pada air yang diolah
Kejelekan dan aerasi secara mekanik
a. Tidak sesuai untuk air buangan
yang banyak
b. Luas yang dibutuhkan lebih
besar dibandingkan dengan cam difusi
c. Mudah terjadi aliran pendek ( Short – circulting )
d. Kurang Flexsibel
e. Memerlukan power yang lebih besar
f. Periode aerasi lebih lama
g. Hasil kurang memuaskan
Fakor –faktor yang mempengaruhi aerasi
a. Kedalaman aerator
b. Jumlah deffuser
Waktu aerasi berkisar antar 3 -
18 jam dan tergantung pada :
a. Derajat kemurnian
b. Jumlah oksigen yang diinginkan
c. Kekuatan dari air buangan
diukur dengan BOD
Untuk aerasi dengan difusi udara,
tekanan udara yang dipakai berkisar antara 3 – 30 psi dan tergantung pada :
a. Kedalaman air buangan
b. Kehilangan air buangan
c. Laju alir yang diinginkan
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical