Bismillah. Nasihat diperlukan setiap manusia, sebagaimana makanan diperlukan tubuh. Maka ilmu adalah makanan bagi akal untuk menambah kebijakan.
1. "Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan" (Imam Syafi'i)
2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)
3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)
4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)
5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)
6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)
7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)
8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)
9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)
10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)
11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)
12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)
13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)
14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i).
Semoga bermanfaat
Baarokallahufiikum
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Kamis, 09 Januari 2020
Rabu, 04 September 2019
AGAR SUAMIMU MENJADI JALAN SURGA BAGIMU
AGAR SUAMIMU MENJADI JALAN SURGA BAGIMU
Oleh : Cahyadi Takariawan
Ada sangat banyak jalan menuju surga, salah satunya ada di rumahmu, di dekatmu. Pun ada sangat banyak jalan menuju neraka, salah satunya ada di rumahmu, di dekatmu. Itulah suamimu, pasangan hidup halalmu. Bagaimana kondisi suamimu, dan bagaimana kamu bersikap terhadap suamimu, akan sangat menentukan akhir kesudahanmu. Surga atau neraka.
Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Saw karena satu keperluan. Selesai dari keperluan tersebut, Rasulullah Saw bertanya kepadanya:
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟
“Apakah engkau sudah bersuami?”
قَالَتْ: نَعَمْ.
Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.”
قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟
“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah Saw.
قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ.
Oleh : Cahyadi Takariawan
Ada sangat banyak jalan menuju surga, salah satunya ada di rumahmu, di dekatmu. Pun ada sangat banyak jalan menuju neraka, salah satunya ada di rumahmu, di dekatmu. Itulah suamimu, pasangan hidup halalmu. Bagaimana kondisi suamimu, dan bagaimana kamu bersikap terhadap suamimu, akan sangat menentukan akhir kesudahanmu. Surga atau neraka.
Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Saw karena satu keperluan. Selesai dari keperluan tersebut, Rasulullah Saw bertanya kepadanya:
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟
“Apakah engkau sudah bersuami?”
قَالَتْ: نَعَمْ.
Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.”
قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟
“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah Saw.
قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ.
Selasa, 30 Juli 2019
WASPADA PROPAGANDA TERSELUBUNG DALAM PARENTING…!!! INGATLAH SLALU ANAK ADALAH ASSET PALING BERHARGA DUNIA AKHIRAT.
Waspada Propaganda Terselubung dalam Parenting…!!! Membuang Kata Jangan, Padahal Itu Justru Pendidikan dari Allah
Menarik… Rangkuman dr ceramah ustadz faudhil adzim, abah ihsan n budi azhari
😒ADA APA DENGAN KATA 🙅JANGAN😳
Untuk para orang tua & pendidik
harap di simak dengan seksama….!!!!
Kekeliruan Buku Pendidikan:
(1). Mengharomkan kata JANGAN🙅
Salah seorang pendidik pernah berkata,
👉”Pintu terbesar yang paling mudah dimasuk oleh YAHUDI adalah 2 yaitu
🔴dunia psikologi dan
🔵dunia pendidikan.”
Karena itulah, berangkat dari hal ini.
Kita akan mengupas beberapa “KEKELIRUAN” pada
📔📔buku-buku
👉pendidikan,
👉seminar,
👉teori pendidikan, dll.
yg kadang sudah menjangkiti bbrp para
👳pendidik muslim,
👪para ayah dan ibu.
Beberapa waktu lalu, ana sepakat dengan hal ini. Maka dg tertulisnya artikel ini,
ana BERTAUBAT kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari bahayanya doktrin di atas.
Menarik… Rangkuman dr ceramah ustadz faudhil adzim, abah ihsan n budi azhari
😒ADA APA DENGAN KATA 🙅JANGAN😳
Untuk para orang tua & pendidik
harap di simak dengan seksama….!!!!
Kekeliruan Buku Pendidikan:
(1). Mengharomkan kata JANGAN🙅
Salah seorang pendidik pernah berkata,
👉”Pintu terbesar yang paling mudah dimasuk oleh YAHUDI adalah 2 yaitu
🔴dunia psikologi dan
🔵dunia pendidikan.”
Karena itulah, berangkat dari hal ini.
Kita akan mengupas beberapa “KEKELIRUAN” pada
📔📔buku-buku
👉pendidikan,
👉seminar,
👉teori pendidikan, dll.
yg kadang sudah menjangkiti bbrp para
👳pendidik muslim,
👪para ayah dan ibu.
Beberapa waktu lalu, ana sepakat dengan hal ini. Maka dg tertulisnya artikel ini,
ana BERTAUBAT kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari bahayanya doktrin di atas.
Senin, 01 April 2019
Konsep Hadharah dan Madaniyah
Cara Simple Membantu Menentukan Halal-Haram Suatu Benda
Facebook itu kan buatan orang kafir, halal atau haram ya kalau kita main facebook?Jangankan facebook deh, laptop ama smartphone aja, kan juga buatan orang kafir kan? Boleh nggak tuh dipakai? Malahan, sampai ada yang bisnisnya berkaitan dengan teknologi begitu, dan ada pula yang sampai-sampai dakwahnya berkaitan dengan teknologi karya orang kafir begitu. Nggak apa-apa tuh? Jangan-jangan nanti jadi bid'ah lagi?
Inilah keadaan orang-orang sekarang. Inilah salah satu motivasi besar kita, kenapa harus terjun ke aktivitas dakwah guna mencerdaskan orang-orang. Karena banyak dari kita sekarang, tidak bisa menentukan sesuatu itu halal atau haram. Khususnya, dalam menghadapi persoalan modern zaman sekarang.
Nah, berikut ini, saya akan coba paparkan konsep tentang hadharah dan madaniyah. Yang mana dengan konsep ini, insya Allah bisa memudahkan Anda untuk menentukan mana yang boleh dipakai, dan mana yang nggak boleh.
Defenisi Hadharah dan Madaniyah
Biar enak menjelasin gimana cara menggunakan konsep hadharah dan madaniyah untuk menentukan hukum suatu benda, kita berangkat dari defenisi dulu, apa itu hadharah, dan apa itu madaniyah.
Hadharah
Hadharah itu bisa juga artinya: pemahaman. Yang, pemahaman itu ada kaitannya dengan agama-agama tertentu. Juga, ada kaitannya dengan ideologi-ideologi tertentu. Adapun maksud pemahaman disitu adalah, cara pandang tentang kehidupan. Begitu secara istilah. Kalau secara kata, hadharah itu artinya: peradaban.
Contoh. Kan ada agama Islam, ada agama Kristen, dan agama lain-lain. Nah, masing-masing agama, pasti memandang sesuatu itu berbeda-beda. Misal, kalau di dalam Islam babi itu haram, sedangkan di agama lain babi itu halal. Nah, pamahaman terhadap babi, itulah namanya hadharah.
Tambahan pada Hutang adalah Riba
Contoh lain. Kan dalam agama Islam, kalau kita ngutang 10 ribu dari orang, berarti besok harus bayarnya 10 ribu juga ke orang itu. Nggak boleh si pemberi hutang minta dua kali lipat, karena kita kelamaan bayar. Misal, gara-gara kita kelamaan bayar, dinaikinnya jadi kita dipaksa harus bayar 12 ribu. Nah, itu nggak boleh dalam Islam! Itu namanya riba! Haram! Tapi, dalam kapitalisme, itu boleh. Malah, wajib. Nah, persepsi yang berbeda terhadap hutang-piutang, itulah namanya hadharah.
Jadi:
Sekumpulan pemahaman dalam Islam, itu namanya Hadharah Islam.
Sekumpulan pemahaman dalam Kristen, itu namanya Hadharah Kristen.
Sekumpulan pemahaman dalam Budha, itu namanya Hadharah Budha.
Sekumpulan pemahaman dalam Sekulerisme, itu namanya Hadharah Sekuler.
Sekumpulan pemahaman dalam Atheisme, itu namanya Hadharah Atheis.
Sekumpulan pemahaman dalam Pluralisme, itu namanya Hadharah Pluralisme.
Sekumpulan pemahaman dalam Kapitalisme, itu namanya Hadharah Kapitalisme.
Dan lain-lain, masih banyak lagi.
Tentunya, kita hanya boleh mengambil hadharah Islam. Karena hadharah Islam itu kan datangnya dari Allah, dan RasulNya. Sedangkan hadharah lain, itu karang-karangan manusia yang suka ngayal kadang. Makanya, mending ngambil ide yang dikasih oleh Yang Menciptakan dirimu lagi Yang Paling Tahu tentang kamu, atau ngembil ide dari si manusia yang serba lemah, bahkan menghindari mati saja ia tak bisa? Yah jelas harus ngambil ide dari Allah lah (Hadharah Islam).
Madaniyah
Kalau madaniyah itu, artinya benda. Benda, yang bisa kita indera. Bisa kita lihat, kita pegang, kita hirup, kita denger, dan kita jilat. Bentuk fisiknya ada. Contohnya? Yah apa saja yang ada di sekeliling Anda. handphone, itu madaniyah. Baju, itu madaniyah. Buku, itu madaniyah. Yah, pokoknya, benda fisik yang bisa diindera, itu namanya madaniyah.
Naah, tapi, madaniyah itu terbagi lagi menjadi 2. Yaitu, ada madaniyah amm (umum), dan ada madaniyah khas (khusus). Bedanya?
Kalau madaniyah amm, itu yah benda normal yang biasa aja. Kayak yang tadi dicontohkan, seperti ayam goreng, baju, laptop, dan sebagainya.
Sedangkan madaniyah khas, itu terdapat hadharah non-Islam. Contoh: kalung salib, patung Budha, topi kerucut tahun baru dan ulang tahun, dan sebagainya. Itulah benda-benda yang justifikasinya haram.
Topi Kerucut, Mengandung Hadharah Kufur
Topi Kerucut, Mengandung Hadharah Kufur
Kalau udah paham ini, insya Allah, jadinya kita bisa membedakan mana benda yang haram dan halal. Tidak seperti halnya orang Indonesia dulu ketika dijajah Belanda. Saat itu, karena sebagian "orang berada" diberikan pakaian rapi, termasuk dasi, kemudian dasi itu dikatakan sebagai benda yang haram. Padahal, nggak. Karena dasi itu termasuk madaniyah amm. Bukan madaniyah khas. Dan masih banyak lagi kasus serupa lainnya seperti halnya kasus hukum celana jeans, batik, jas, dan lain sebagainya.
Dengan begini, terjawablah pertanyaan di awal tadi. Sekiranya suatu benda itu tidak mengandung pandangan hidup tertentu yang bukan Islam, halal. Boleh-boleh saja dipakai. Apalagi, kalau nggak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Assunnah, yah sah-sah saja.
Kisah Adi bin Hatim Mencampakkan Kalung Salibnya
Mari sejenak belajar dari Adi bin Hatim. Nah, Adi bin Hatim ini, merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang sebelum masuk agama Islam, agamanya adalah Nasrani. Suatu ketika Rasulullah ngelihat si Adi bin Hatim masih memakai kalung salib di lehernya. Lalu Rasulullah mendatanginya, kemudian membacakan surat At-Taubah ayat 31.
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan...."
[TQS. At-Taubah (9): 31]
Tapi Adi bin Hatim malah bilang, "Ih, aku nggak pernah kok nyembah rahib-rahib maupun pendeta-pendeta itu.." Kemudian Rasulullah menjawab, "Apakah rahibmu menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, dan kamu menghalalkannya? Dan apakah rahibmu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, kemudian kamu mengharamkannya?"
Mendadak Adi bin Hatim sadar, dan ngaku salah, kemudian bertaubat. Lalu ia campakkan kalung salib itu.
Say "No" to Madaniyah Khas yang Bukan Islam
Kisah tersebut selaras dengan kaidah syara’ yang berbunyi, Al-ashlu fil asy-yaa’ al-ibaahah, maalam yarid Daliilut-Tah-rim. Artinya, hukum asal suatu benda adalah mubah, selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.
Kalau soal perbuatan jahat yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan madaniyah amm, itu hukumnya yah tergantung perbuatannya. Lihat dulu fakta kasusnya. Kasus apapun. Karena memang hukum asal perbuatan manusia itu kan terikat dengan hukum syara' (Al-ashlu fil af'al at-taqoyyadu bi al-hukmi asy syari'iy).
Dan selaras pula dengan hadits yang Rasulullah sampaikan, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud)
wallahu 'alam...
Facebook itu kan buatan orang kafir, halal atau haram ya kalau kita main facebook?Jangankan facebook deh, laptop ama smartphone aja, kan juga buatan orang kafir kan? Boleh nggak tuh dipakai? Malahan, sampai ada yang bisnisnya berkaitan dengan teknologi begitu, dan ada pula yang sampai-sampai dakwahnya berkaitan dengan teknologi karya orang kafir begitu. Nggak apa-apa tuh? Jangan-jangan nanti jadi bid'ah lagi?
Inilah keadaan orang-orang sekarang. Inilah salah satu motivasi besar kita, kenapa harus terjun ke aktivitas dakwah guna mencerdaskan orang-orang. Karena banyak dari kita sekarang, tidak bisa menentukan sesuatu itu halal atau haram. Khususnya, dalam menghadapi persoalan modern zaman sekarang.
Nah, berikut ini, saya akan coba paparkan konsep tentang hadharah dan madaniyah. Yang mana dengan konsep ini, insya Allah bisa memudahkan Anda untuk menentukan mana yang boleh dipakai, dan mana yang nggak boleh.
Defenisi Hadharah dan Madaniyah
Biar enak menjelasin gimana cara menggunakan konsep hadharah dan madaniyah untuk menentukan hukum suatu benda, kita berangkat dari defenisi dulu, apa itu hadharah, dan apa itu madaniyah.
Hadharah
Hadharah itu bisa juga artinya: pemahaman. Yang, pemahaman itu ada kaitannya dengan agama-agama tertentu. Juga, ada kaitannya dengan ideologi-ideologi tertentu. Adapun maksud pemahaman disitu adalah, cara pandang tentang kehidupan. Begitu secara istilah. Kalau secara kata, hadharah itu artinya: peradaban.
Contoh. Kan ada agama Islam, ada agama Kristen, dan agama lain-lain. Nah, masing-masing agama, pasti memandang sesuatu itu berbeda-beda. Misal, kalau di dalam Islam babi itu haram, sedangkan di agama lain babi itu halal. Nah, pamahaman terhadap babi, itulah namanya hadharah.
Tambahan pada Hutang adalah Riba
Contoh lain. Kan dalam agama Islam, kalau kita ngutang 10 ribu dari orang, berarti besok harus bayarnya 10 ribu juga ke orang itu. Nggak boleh si pemberi hutang minta dua kali lipat, karena kita kelamaan bayar. Misal, gara-gara kita kelamaan bayar, dinaikinnya jadi kita dipaksa harus bayar 12 ribu. Nah, itu nggak boleh dalam Islam! Itu namanya riba! Haram! Tapi, dalam kapitalisme, itu boleh. Malah, wajib. Nah, persepsi yang berbeda terhadap hutang-piutang, itulah namanya hadharah.
Jadi:
Sekumpulan pemahaman dalam Islam, itu namanya Hadharah Islam.
Sekumpulan pemahaman dalam Kristen, itu namanya Hadharah Kristen.
Sekumpulan pemahaman dalam Budha, itu namanya Hadharah Budha.
Sekumpulan pemahaman dalam Sekulerisme, itu namanya Hadharah Sekuler.
Sekumpulan pemahaman dalam Atheisme, itu namanya Hadharah Atheis.
Sekumpulan pemahaman dalam Pluralisme, itu namanya Hadharah Pluralisme.
Sekumpulan pemahaman dalam Kapitalisme, itu namanya Hadharah Kapitalisme.
Dan lain-lain, masih banyak lagi.
Tentunya, kita hanya boleh mengambil hadharah Islam. Karena hadharah Islam itu kan datangnya dari Allah, dan RasulNya. Sedangkan hadharah lain, itu karang-karangan manusia yang suka ngayal kadang. Makanya, mending ngambil ide yang dikasih oleh Yang Menciptakan dirimu lagi Yang Paling Tahu tentang kamu, atau ngembil ide dari si manusia yang serba lemah, bahkan menghindari mati saja ia tak bisa? Yah jelas harus ngambil ide dari Allah lah (Hadharah Islam).
Madaniyah
Kalau madaniyah itu, artinya benda. Benda, yang bisa kita indera. Bisa kita lihat, kita pegang, kita hirup, kita denger, dan kita jilat. Bentuk fisiknya ada. Contohnya? Yah apa saja yang ada di sekeliling Anda. handphone, itu madaniyah. Baju, itu madaniyah. Buku, itu madaniyah. Yah, pokoknya, benda fisik yang bisa diindera, itu namanya madaniyah.
Naah, tapi, madaniyah itu terbagi lagi menjadi 2. Yaitu, ada madaniyah amm (umum), dan ada madaniyah khas (khusus). Bedanya?
Kalau madaniyah amm, itu yah benda normal yang biasa aja. Kayak yang tadi dicontohkan, seperti ayam goreng, baju, laptop, dan sebagainya.
Sedangkan madaniyah khas, itu terdapat hadharah non-Islam. Contoh: kalung salib, patung Budha, topi kerucut tahun baru dan ulang tahun, dan sebagainya. Itulah benda-benda yang justifikasinya haram.
Topi Kerucut, Mengandung Hadharah Kufur
Topi Kerucut, Mengandung Hadharah Kufur
Kalau udah paham ini, insya Allah, jadinya kita bisa membedakan mana benda yang haram dan halal. Tidak seperti halnya orang Indonesia dulu ketika dijajah Belanda. Saat itu, karena sebagian "orang berada" diberikan pakaian rapi, termasuk dasi, kemudian dasi itu dikatakan sebagai benda yang haram. Padahal, nggak. Karena dasi itu termasuk madaniyah amm. Bukan madaniyah khas. Dan masih banyak lagi kasus serupa lainnya seperti halnya kasus hukum celana jeans, batik, jas, dan lain sebagainya.
Dengan begini, terjawablah pertanyaan di awal tadi. Sekiranya suatu benda itu tidak mengandung pandangan hidup tertentu yang bukan Islam, halal. Boleh-boleh saja dipakai. Apalagi, kalau nggak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Assunnah, yah sah-sah saja.
Kisah Adi bin Hatim Mencampakkan Kalung Salibnya
Mari sejenak belajar dari Adi bin Hatim. Nah, Adi bin Hatim ini, merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang sebelum masuk agama Islam, agamanya adalah Nasrani. Suatu ketika Rasulullah ngelihat si Adi bin Hatim masih memakai kalung salib di lehernya. Lalu Rasulullah mendatanginya, kemudian membacakan surat At-Taubah ayat 31.
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan...."
[TQS. At-Taubah (9): 31]
Tapi Adi bin Hatim malah bilang, "Ih, aku nggak pernah kok nyembah rahib-rahib maupun pendeta-pendeta itu.." Kemudian Rasulullah menjawab, "Apakah rahibmu menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, dan kamu menghalalkannya? Dan apakah rahibmu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, kemudian kamu mengharamkannya?"
Mendadak Adi bin Hatim sadar, dan ngaku salah, kemudian bertaubat. Lalu ia campakkan kalung salib itu.
Say "No" to Madaniyah Khas yang Bukan Islam
Kisah tersebut selaras dengan kaidah syara’ yang berbunyi, Al-ashlu fil asy-yaa’ al-ibaahah, maalam yarid Daliilut-Tah-rim. Artinya, hukum asal suatu benda adalah mubah, selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.
Kalau soal perbuatan jahat yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan madaniyah amm, itu hukumnya yah tergantung perbuatannya. Lihat dulu fakta kasusnya. Kasus apapun. Karena memang hukum asal perbuatan manusia itu kan terikat dengan hukum syara' (Al-ashlu fil af'al at-taqoyyadu bi al-hukmi asy syari'iy).
Dan selaras pula dengan hadits yang Rasulullah sampaikan, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud)
wallahu 'alam...
Senin, 18 Februari 2019
RUQYAH ANAK 0 - 10th.
Bismillah
Semoga Bermanfaat ya teman-teman, Boleh dicoba di rumah.
Ciri-ciri gangguan pada anak :
1. Nangis kencang tidak bisa dihentikan
2. Rewel / ngamuk di waktu-waktu tertentu
3. Sakit-sakitan (1 bulan bisa 5-10x sakit)
4. Hyperactive
5. Membangkang / melawan kepada orang tua
6. Tidak mau sholat, ngaji, sekolah, dan belajar
7. Susah berbicara atau gagap usia 4th ke atas
8. Pemarah
9. Indigo
10. Pecandu games
Solusi :
1. Lakukan ruqyah secara rutin setiap hari, ba’da maghrib dan sebelum tidur. Bacakan di dekat telinganya sambil sentuh dadanya minimal bacakan (al fatihah 3x, ayat kursi, 3 qul, dan al kafirun kemudian tutup dg doa perlindungan) lalu tiupkan dari bagian kepala sampai ke bawah sambil diusapkan. Usahakan saat meruqyah dekap anaknya sambil di pangku.
2. Berikan air ruqyah setiap hari. Kalo perlu berikan air khusus untuk anaknya.
3. Berikan air madu pagi sore sebagai asupan suplemen bagi anaknya. Tentunya harus diruqyah dulu. Jika ada madu rehab ini lebih bagus, berikan pagi dan sore 1 sdt campur dg air 100 ml, klo ada kurma ajwa bisa di tambah ajwa lalu di blender. Madu rehab dapat di konsumsi untuk usia 2th ke atas.
4. Usahakan sebelum tidur, minta maaf kepada anak dan berikan ungkapan rasa sayang kita lalu peluk dan cium keningnya. Ini dapat meredakan gejolak amarah dan kegundahan anak kepada kita.
5. Saat keluar rumah doakan anak dg doa perlindungan lalu tiup bagian kepala sampai ke bawah sambil di usap.
6. Ajarkan pada anak adab-adab sebelum tidur, agar anak tidak diganggu dalam mimpinya. Jangan lupa untuk mengibas-kibarkan kasurnya sambil dibacakan ayat kursi.
7. Biasakan menjelang maghrib tutup semua pintu dan jendela dengan membaca basmalah, agar syetan tidak bisa masuk ke dalam rumah. Dan usahakan anak kita tidak sedang di luar rumah, karena saat menjelang maghrib hingga waktu isya’ adalah saat syetan bertebaran atau berkeliaran.
8. Jika bayi, selain di ruqyah waktu maghrib dan sebelum tidur maka usahakan saat menyusui juga bacakan ayat” ruqyah dan doa perlindungan. Atau jika saat waktu” dia nangis langsung bacakan ayat ruqyah min. 30 menit atau 1 jam.
9. Jika anak kita tidak mau di ruqyah,
- Tahap awal ruqyah air minumnya, air mandinya, dan makanannya
- Ngaji di dekatnya dengan suara yg keras agar dia mendengarkan (bacakan surat al baqarah)
- Apabila si anak mulai merasakan tidak nyaman, kesakitan, atau ketakutan maka kesempatan kita untuk meruqyahnya (misalkan : “Nak, mama obati ya sakitnya biar cepet sembuh..”)
10. Lakukan selama 40hari - 3 bulan. Insyaa Allah jika dilakukan dengan continue akan ada hasil perubahan pada anak, biidznillah.
11. Kalimat doa perlindungan untuk anak ini menyesuaikan dengan jenis kelamin anak yang didoakan. Jika anaknya adalah laki-laki satu, maka dengan redaksi:
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku lindungi kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua syetan dan binatang berbisa, dan dari segala pandangan mata yang membawa keburukan.”
- Sedangkan untuk mendoakan anak perempuan tunggal dengan redaksi,
أُعِيذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku lindungi kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua syetan dan binatang berbisa, dan dari segala pandangan mata yang membawa keburukan.”
- Kemudian doakan secara khusus untuk anaknya, misalkan :
“Ya Allah jadikanlah anak hamba anak yang sholeh, ya Allah jadikan bacakan ayat ruqyah hamba sebagai penghancur syetan yang ada di dalam tubuh anak hamba..”
Semoga Bermanfaat ya teman-teman, Boleh dicoba di rumah.
Ciri-ciri gangguan pada anak :
1. Nangis kencang tidak bisa dihentikan
2. Rewel / ngamuk di waktu-waktu tertentu
3. Sakit-sakitan (1 bulan bisa 5-10x sakit)
4. Hyperactive
5. Membangkang / melawan kepada orang tua
6. Tidak mau sholat, ngaji, sekolah, dan belajar
7. Susah berbicara atau gagap usia 4th ke atas
8. Pemarah
9. Indigo
10. Pecandu games
Solusi :
1. Lakukan ruqyah secara rutin setiap hari, ba’da maghrib dan sebelum tidur. Bacakan di dekat telinganya sambil sentuh dadanya minimal bacakan (al fatihah 3x, ayat kursi, 3 qul, dan al kafirun kemudian tutup dg doa perlindungan) lalu tiupkan dari bagian kepala sampai ke bawah sambil diusapkan. Usahakan saat meruqyah dekap anaknya sambil di pangku.
2. Berikan air ruqyah setiap hari. Kalo perlu berikan air khusus untuk anaknya.
3. Berikan air madu pagi sore sebagai asupan suplemen bagi anaknya. Tentunya harus diruqyah dulu. Jika ada madu rehab ini lebih bagus, berikan pagi dan sore 1 sdt campur dg air 100 ml, klo ada kurma ajwa bisa di tambah ajwa lalu di blender. Madu rehab dapat di konsumsi untuk usia 2th ke atas.
4. Usahakan sebelum tidur, minta maaf kepada anak dan berikan ungkapan rasa sayang kita lalu peluk dan cium keningnya. Ini dapat meredakan gejolak amarah dan kegundahan anak kepada kita.
5. Saat keluar rumah doakan anak dg doa perlindungan lalu tiup bagian kepala sampai ke bawah sambil di usap.
6. Ajarkan pada anak adab-adab sebelum tidur, agar anak tidak diganggu dalam mimpinya. Jangan lupa untuk mengibas-kibarkan kasurnya sambil dibacakan ayat kursi.
7. Biasakan menjelang maghrib tutup semua pintu dan jendela dengan membaca basmalah, agar syetan tidak bisa masuk ke dalam rumah. Dan usahakan anak kita tidak sedang di luar rumah, karena saat menjelang maghrib hingga waktu isya’ adalah saat syetan bertebaran atau berkeliaran.
8. Jika bayi, selain di ruqyah waktu maghrib dan sebelum tidur maka usahakan saat menyusui juga bacakan ayat” ruqyah dan doa perlindungan. Atau jika saat waktu” dia nangis langsung bacakan ayat ruqyah min. 30 menit atau 1 jam.
9. Jika anak kita tidak mau di ruqyah,
- Tahap awal ruqyah air minumnya, air mandinya, dan makanannya
- Ngaji di dekatnya dengan suara yg keras agar dia mendengarkan (bacakan surat al baqarah)
- Apabila si anak mulai merasakan tidak nyaman, kesakitan, atau ketakutan maka kesempatan kita untuk meruqyahnya (misalkan : “Nak, mama obati ya sakitnya biar cepet sembuh..”)
10. Lakukan selama 40hari - 3 bulan. Insyaa Allah jika dilakukan dengan continue akan ada hasil perubahan pada anak, biidznillah.
11. Kalimat doa perlindungan untuk anak ini menyesuaikan dengan jenis kelamin anak yang didoakan. Jika anaknya adalah laki-laki satu, maka dengan redaksi:
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku lindungi kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua syetan dan binatang berbisa, dan dari segala pandangan mata yang membawa keburukan.”
- Sedangkan untuk mendoakan anak perempuan tunggal dengan redaksi,
أُعِيذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku lindungi kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua syetan dan binatang berbisa, dan dari segala pandangan mata yang membawa keburukan.”
- Kemudian doakan secara khusus untuk anaknya, misalkan :
“Ya Allah jadikanlah anak hamba anak yang sholeh, ya Allah jadikan bacakan ayat ruqyah hamba sebagai penghancur syetan yang ada di dalam tubuh anak hamba..”
Senin, 11 Februari 2019
🌻🌻🌻 POSISI TIDUR SESUAI SUNNAH..
Hadits dari Barra bin ‘Azib Radhiyallahu anhu : Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya
“Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di #lambung #kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring dilambung kanan. Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan dibalik sunah tersebut, tetapi kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut.
BAHAYA TIDUR MIRING KE KIRI...
Tidur dgn posisi miring ke kanan merupakan posisi tidur yg benar & tepat.
Ukuran paru2 sebelah kiri lebih kecil daripada paru2 sebelah kanan.
Karena itu, jantung menahan beban yg lebih sedikit & lever pun berada dlm kondisi stabil & tdk menggantung.
Lambung jg berada dlm kondisi nyaman.
Posisi spt ini membantu mempercepat proses pengosongan lambung.
Tidur dgn posisi miring ke kanan merupakan metode medis yg paling disarankan.
Posisi ini juga memudahkan sekresi yg berupa cairan lendir pada bronkus (cabang paru2) sebelah kiri.
Seringnya terjadi pembengkakan paru2 sebelah kiri (dan bukan paru2 sebelah kanan) disebabkan oleh posisi bronkus yg berbeda.
Bronkus sebelah kanan posisinya menyamping sehingga lendir mudah dikeluarkan, sedangkan bronkus sebelah kiri posisinya vertikal sehingga lendir lebih sulit dikeluarkan, sebab harus di dorong ke atas.
Jika dibiarkan, hal ini dpt mengakibatkan terjadinya penimbunan lendir di batang tenggorokan yg mengakibatkan pula munculnya gangguan pada paru2 & organ pengeluaran misalnya ginjal.
Hadits dari Barra bin ‘Azib Radhiyallahu anhu : Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya
“Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di #lambung #kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring dilambung kanan. Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan dibalik sunah tersebut, tetapi kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut.
BAHAYA TIDUR MIRING KE KIRI...
Tidur dgn posisi miring ke kanan merupakan posisi tidur yg benar & tepat.
Ukuran paru2 sebelah kiri lebih kecil daripada paru2 sebelah kanan.
Karena itu, jantung menahan beban yg lebih sedikit & lever pun berada dlm kondisi stabil & tdk menggantung.
Lambung jg berada dlm kondisi nyaman.
Posisi spt ini membantu mempercepat proses pengosongan lambung.
Tidur dgn posisi miring ke kanan merupakan metode medis yg paling disarankan.
Posisi ini juga memudahkan sekresi yg berupa cairan lendir pada bronkus (cabang paru2) sebelah kiri.
Seringnya terjadi pembengkakan paru2 sebelah kiri (dan bukan paru2 sebelah kanan) disebabkan oleh posisi bronkus yg berbeda.
Bronkus sebelah kanan posisinya menyamping sehingga lendir mudah dikeluarkan, sedangkan bronkus sebelah kiri posisinya vertikal sehingga lendir lebih sulit dikeluarkan, sebab harus di dorong ke atas.
Jika dibiarkan, hal ini dpt mengakibatkan terjadinya penimbunan lendir di batang tenggorokan yg mengakibatkan pula munculnya gangguan pada paru2 & organ pengeluaran misalnya ginjal.
Rabu, 06 Februari 2019
MUHRIM DAN MAHRAM. BEDAKAH ITU?????
Muhrim dan mahram, adalah dua istilah yang sering terbalik-balik dalam percakapan masyarakat. Terutama mereka yang kurang perhatian dengan bahasa Arab. Padahal dua kata ini artinya jauh berbeda. Memang teks arabnya sama, tapi harakatnya beda. Itulah keutamaan mencari ilmu.
Penggunaan kata untuk menyatakan saudara yang tidak boleh/ haram dinikahi, apakah “muhrim” atau “mahram”. Manakah yang tepat? apakah sesuai dengan keutamaan mengajarkan ilmu dalam islam? Berikut ini pembahasannya tentang Perbedaan Muhrim dan Mahram:
- “Muhrim”adalah kata subjek (pelaku) dari “ihram” yaitu orang yang telah mengenakan pakaian ihram untuk haji atau umrah.
- “Mahram”adalah orang yang diharamkan untuk dinikahi baik karena nasab (keturunan) atau persusuan.
Muhrim
Jangan dekat-dekat, kita bukan muhrim. Dosa!” bisa memberikan balasan zina dalam islam! Laki dan wanita dilarang jalan berdua saja jika bukan muhrim, karena yang ketiga adalah setan.” Kalimat-kalimat di atas adalah beberapa contoh penggunaan kata ‘muhrim’ yang sering kita jumpai atau dengar di kalangan masyarakat. Sebagian besar kita pun meyakini hal itu.
Makna muhrim yang kita yakini selama ini ternyata salah, tidak sesuai dasar hukum islam. Bahkan arti sebenarnya sangat jauh berbeda. Mungkin sebagian besar dari kita meyakini bahwa muhrim adalah orang yang haram dinikahi karena beberapa hal tertentu. Akan tetapi semua itu salah.
Muhrim dalam arti sebenarnya bukanlah bermakna seperti itu, tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan menurut islam. Melainkan orang yang melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat, kemudian seseorang mengenakan pakaian ihramnya, serta menghindari semua larangan ihram, maka orang itu adalah disebut muhrim.
Mahram
Penggunaan istilah yang benar adalah mahram bukan muhrim. Karena muhrim artinya orang yang melakukan ihram, baik untuk umrah atau haji. Sedangkan mahram, Imam an-Nawawi memberi batasan dalam sebuah definisi berikut, Setiap wanita yang haram untuk dinikahi selamanya, disebab sesuatu yang mubah, karena statusnya yang haram. (Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi, 9:105)
Kemudian beliau memberikan keterangan untuk definisi yang beliau sampaikan:
- Haram untuk dinikahi selamanya : Artinya ada wanita yang haram dinikahi, namun tidak selamanya. Seperti adik istri atau bibi istri. Mereka tidak boleh dinikahi, tetapi tidak selamanya. Karena jika istri meninggal atau dicerai, suami boleh menikahi adiknya atau bibinya.
- Disebabkan sesuatu yang mubah : Artinya ada wanita yang haram untuk dinikahi selamanya dengan sebab yang tidak mubah. Seperti ibu wanita yang pernah disetubuhi karena dikira istrinya, atau karena pernikahan syubhat. Ibu wanita ini haram untuk dinikahi selamanya, namun bukan mahram. Karena menyetubuhi wanita yang bukan istrinya, karena ketidaktahuan bukanlah perbuatan yang mubah.
- Karena statusnya yang haram : Karena ada wanita yang haram untuk dinikahi selamanya, namun bukan karena statusnya yang haram tetapi sebagai hukuman. Misalnya, wanita yang melakukan mula’anah dengan suaminya. Setelah saling melaknat diri sendiri karena masalah tuduhan selingkuh, selanjutnya pasangan suami-istri ini dipisahkan selamanya. Meskipun keduanya tidak boleh nikah lagi, namun lelaki mantan suaminya bukanlah mahram bagi si wanita.
Ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan wanita yang bukan mahram)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad, 1:18; Ibnu Hibban (lihat Shahih Ibnu Hibban, 1:463); At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Aushath, 2:184; Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Baihaqi, 7:91; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 1:792, no. 430)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad dari hadits Jabir, 3:339; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, jilid 6, no. 1813)
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, kecuali jika bersama dengan mahram wanita tersebut.” Lalu seseorang pun berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji; aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini atau itu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kembalilah dan berhajilah bersama istrimu!” (H.r. Al-Bukhari, no. 5233; Muslim, 2:975)
Al-Munawi berkata, “(Maksudnya) yaitu setan menjadi penengah (orang ketiga) di antara keduanya, dengan cara membisiki mereka (untuk melakukan kemaksiatan), menjadikan syahwat mereka berdua bergejolak, menghilangkan rasa malu dan sungkan dari keduanya, serta menghiasi kemaksiatan hingga tampak indah di hadapan mereka berdua. Sampai akhirnya, setan pun menyatukan mereka berdua dalam kenistaan (yaitu berzina) atau minimal menjatuhkan mereka pada perkara-perkara yang lebih ringan dari zina –yaitu perbuatan yang menjadi jalan pembuka zina– yang hampir saja menjatuhkan mereka dalam perzinaan.” (Faidhul Qadir, 3:78)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad dari hadits Jabir, 3:339; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, jilid 6, no. 1813)
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, kecuali jika bersama dengan mahram wanita tersebut.” Lalu seseorang pun berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji; aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini atau itu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kembalilah dan berhajilah bersama istrimu!” (H.r. Al-Bukhari, no. 5233; Muslim, 2:975)
Al-Munawi berkata, “(Maksudnya) yaitu setan menjadi penengah (orang ketiga) di antara keduanya, dengan cara membisiki mereka (untuk melakukan kemaksiatan), menjadikan syahwat mereka berdua bergejolak, menghilangkan rasa malu dan sungkan dari keduanya, serta menghiasi kemaksiatan hingga tampak indah di hadapan mereka berdua. Sampai akhirnya, setan pun menyatukan mereka berdua dalam kenistaan (yaitu berzina) atau minimal menjatuhkan mereka pada perkara-perkara yang lebih ringan dari zina –yaitu perbuatan yang menjadi jalan pembuka zina– yang hampir saja menjatuhkan mereka dalam perzinaan.” (Faidhul Qadir, 3:78)
BAGAIMANA MENCAPAI KHUSU' DALAM SHOLAT
بسم الله الر حمن الر حیم
Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena tidak khusyu’ umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh.
📝 Berikut ini adalah tips sederhana yang insyaa Allah dapat membantu anda untuk khusyu’ dalam shalat. Akan tetapi kuncinya ialah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Tips ini takkan berguna jika sedari awal anda tidak konsentrasi pada shalat. Karenanya, usahakan agar sebelum shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di mesjid atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk konsentrasi dan menenangkan pikiran, baru kemudian ikuti tips di bawah.
❓Tahukah Anda, bahwa setiap gerakan dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu?
Tidak tahu?
Kalau begitu perhatikan tips berikut dengan baik.
🔸Melepas alas kaki: lepaslah dunia beserta alas kaki anda.
🔸Ucapan Allahu Akbar: Tidak ada yang lebih besar dari Allah, camkan itu!
🔸Mengangkat kedua tangan: lemparkan segala urusan dunia ke belakang.
🔸Berdiri: ketahuilah, bahwa Anda sedang berdiri menghadap Allah.
🔸Tangan kanan di atas tangan kiri: Berlaku sopanlah di hadapan Allah.
Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena tidak khusyu’ umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh.
📝 Berikut ini adalah tips sederhana yang insyaa Allah dapat membantu anda untuk khusyu’ dalam shalat. Akan tetapi kuncinya ialah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Tips ini takkan berguna jika sedari awal anda tidak konsentrasi pada shalat. Karenanya, usahakan agar sebelum shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di mesjid atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk konsentrasi dan menenangkan pikiran, baru kemudian ikuti tips di bawah.
❓Tahukah Anda, bahwa setiap gerakan dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu?
Tidak tahu?
Kalau begitu perhatikan tips berikut dengan baik.
🔸Melepas alas kaki: lepaslah dunia beserta alas kaki anda.
🔸Ucapan Allahu Akbar: Tidak ada yang lebih besar dari Allah, camkan itu!
🔸Mengangkat kedua tangan: lemparkan segala urusan dunia ke belakang.
🔸Berdiri: ketahuilah, bahwa Anda sedang berdiri menghadap Allah.
🔸Tangan kanan di atas tangan kiri: Berlaku sopanlah di hadapan Allah.
KEAJAIBAN MANFAAT KOPI (TESTIMONI)
"Allah SWT Selamatkan Saya Lewat Kopi"
Oleh: Wirahadikusumah
Saya berkunjung ke Warkop Waw. Kedai kopi yang berlokasi di Kompleks Perumahan Graha Madu Pesona, Jl. Turi Raya, Tanjungsenang, Bandarlampung ini adalah milik Ismail Komar.
Saya biasa menyapa Ismail Komar dengan Mas Komar. Dia adalah senior saya waktu masih bekerja di SKH Radar Lampung.
Saya memang sengaja berkunjung ke Warkop Waw tadi siang. Sebab, saya sudah cukup lama tidak bertemu Mas Komar. Seingat saya kali terakhir kami bertemu pada 2016.
Kala itu saya berkunjung ke rumahnya bersama Chairman Radar Lampung Group Pak Ardiansyah dan GM Radar Lampung Bang Purna Wirawan. Kunjungan saat itu dalam rangka menjenguknya lantaran Mas Komar menderita sakit yang sudah sangat parah.
Pada 2016 itu, saya cukup terhenyak melihat kondisinya. Badannya sangat kurus dan tidak mampu berjalan lagi.
Saat itu saya hanya bisa berdoa agar Allah SWT mengangkat penyakitnya. Meskipun dalam hati ada sedikit keraguan apakah dia bisa sembuh dari penyakitnya.
Sebab, kondisinya saat itu sudah seperti tengkorak hidup. Tulang-tulangnya terlihat menonjol lantaran saking kurusnya. Itu karena ada empat penyakit mengidap di tubuhnya. Yakni liver yang sudah stadium 2. Lalu diabetes dengan stadium paling tinggi. Kemudian jantung, dan paru-paru.
Nah, beberapa hari belakangan ini, saya mendengar Mas Komar sudah sembuh dari sakitnya dan menyulap rumahnya menjadi warung kopi.
Saya juga sempat membaca tulisan Mas Komar di salah satu media online mengenai penyakitnya yang sembuh lewat kopi sebagai obatnya.
Oleh: Wirahadikusumah
Saya berkunjung ke Warkop Waw. Kedai kopi yang berlokasi di Kompleks Perumahan Graha Madu Pesona, Jl. Turi Raya, Tanjungsenang, Bandarlampung ini adalah milik Ismail Komar.
Saya biasa menyapa Ismail Komar dengan Mas Komar. Dia adalah senior saya waktu masih bekerja di SKH Radar Lampung.
Saya memang sengaja berkunjung ke Warkop Waw tadi siang. Sebab, saya sudah cukup lama tidak bertemu Mas Komar. Seingat saya kali terakhir kami bertemu pada 2016.
Kala itu saya berkunjung ke rumahnya bersama Chairman Radar Lampung Group Pak Ardiansyah dan GM Radar Lampung Bang Purna Wirawan. Kunjungan saat itu dalam rangka menjenguknya lantaran Mas Komar menderita sakit yang sudah sangat parah.
Pada 2016 itu, saya cukup terhenyak melihat kondisinya. Badannya sangat kurus dan tidak mampu berjalan lagi.
Saat itu saya hanya bisa berdoa agar Allah SWT mengangkat penyakitnya. Meskipun dalam hati ada sedikit keraguan apakah dia bisa sembuh dari penyakitnya.
Sebab, kondisinya saat itu sudah seperti tengkorak hidup. Tulang-tulangnya terlihat menonjol lantaran saking kurusnya. Itu karena ada empat penyakit mengidap di tubuhnya. Yakni liver yang sudah stadium 2. Lalu diabetes dengan stadium paling tinggi. Kemudian jantung, dan paru-paru.
Nah, beberapa hari belakangan ini, saya mendengar Mas Komar sudah sembuh dari sakitnya dan menyulap rumahnya menjadi warung kopi.
Saya juga sempat membaca tulisan Mas Komar di salah satu media online mengenai penyakitnya yang sembuh lewat kopi sebagai obatnya.
GEJALA PEMBIARAN DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA.
Di antara persoalan hidup berumah tangga yang sangat banyak terjadi adalah gejala pembiaran. Yang dimaksud adalah, tidak adanya tindakan untuk mencari solusi, atau untuk melakukan perbaikan, atau untuk keluar dari situasi ketidaknyamanan. Saat pasangan suami istri berada dalam suasana konflik atau ketidaknyamanan hubungan, mereka cenderung membiarkan saja semua berlalu, tanpa ada upaya mencegah agar tidak berkembang, memperbaiki situasi, atau menemukan solusi. Dampaknya, konflik kian meningkat intensitas dan level ketidaknyamanannya akan semakin mengemuka.
Selasa, 22 Agustus 2017
SUNNAH FITRAH
Terapi Sunnah Bagi Kesehatan
Oleh: dr. Agus Rahmadi, M.Biomed
_"Sunnah fitrah ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memendekkan kumis."_
*(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, Imam
Ahmad, dan Imam Malik).*
*1. Khitan*
Khitan secara bahasa ialah memotong. Secara terminologis
artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki.
Oleh: dr. Agus Rahmadi, M.Biomed
_"Sunnah fitrah ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memendekkan kumis."_
*(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, Imam
Ahmad, dan Imam Malik).*
*1. Khitan*
Khitan secara bahasa ialah memotong. Secara terminologis
artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki.
Rabu, 16 Agustus 2017
TUJUH BELAS PERTAHANAN DIRI DARI GANGGUAN SETAN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
✅ Seorang hamba selayaknya membentengi diri dari gangguan setan dengan pertahanan yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits-hadits shahih berupa doa dan dzikir. Karena Al-Qur'an dan Al-Hadits adalah penawar, rahmat, petunjuk serta perlindungan dari kejahatan di dunia dan akhirat dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.
✅ Diantara bentuk pertahanan tersebut adalah:
➡ Pertahanan Pertama: Isti'adzah (meminta perlindungan) kepada Allah Yang Maha Besar (yaitu dengan membaca: A'uzubillah).
Allah telah memerintahkan Rasul-Nya untuk memohon perlindungan kepada-Nya dalam setiap kondisi, khususnya saat hendak membaca Al-Qur'an, saat marah, saat was-was dan saat bermimpi buruk. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36)
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,
فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ إِنَّهُۥ لَيۡسَ لَهُۥ سُلۡطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
"Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya.” (QS. An Nahl: 98–99)
➡ Pertahanan Kedua: Membaca bismillah. Bismillah menghalangi setan ikut serta saat makan, minum, bersenggama, masuk rumah dan seluruh kondisinya,
7 MACAM TEMAN / SAHABAT
7 MACAM TEMAN / SAHABAT
(hanya 1 yg sampai di akhirat)
1. "TA'ARUFFAN” yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll.
2. "TAARIIIHAN” yaitu teman krn faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll.
3. "AHAMMIYYAT” yaitu teman krn kepentingan tertentu (teman bisnis, politik dll).
Rabu, 20 April 2016
Para Istri Jagalah Auratmu dan Taatilah Suamimu, Maka Inilah Balasannya....
Syariat Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan cara
menaatinya (selama ia tidak keluar dari Syariat dan hukum Allah). Istri
harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha
memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya.
Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).” (HR. Ahmad).
Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).” (HR. Ahmad).
Wahai Istri, Taat Suami Salah Satu Kunci Surga!“JIKA seorang istri
melakukan shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara
kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga
Tuhannya,” demikian hadits Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و
سلم) yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Bagai aktivis perempuan di mana ia telah terpenjara oleh kampanye Barat tentang “kesetaraan”, hadits ini pasti merisaukan. Sebab, baginya, ketaatan pada suami hanya akan membuatnya menjadi “sub-ordinasi” kaum pria.
Hanya orang-orang yang rela dan ridho melaksakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala, yang di dadanya dipenuhi nikmat Iman dan Islam saja yang mampu mentaati perintah suaminya.
Bagai aktivis perempuan di mana ia telah terpenjara oleh kampanye Barat tentang “kesetaraan”, hadits ini pasti merisaukan. Sebab, baginya, ketaatan pada suami hanya akan membuatnya menjadi “sub-ordinasi” kaum pria.
Hanya orang-orang yang rela dan ridho melaksakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala, yang di dadanya dipenuhi nikmat Iman dan Islam saja yang mampu mentaati perintah suaminya.
Sabtu, 05 Maret 2016
GERHANA MENURUT PANDANGAN ISLAM
Matahari dan bulan merupakan dua makhluk Allah Subhanahu wa ta’ala yang sangat akrab dalam pandangan. Peredaran dan silih bergantinya yang sangat yeratur merupakan ketetapan aturan Penguasa Jagad Semesta ini. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya) :
”Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (Ar-Rahman : 5)
Maka semua yang menakjubkan dan luar biasa pada matahari dan bulan menunjukkan akan keagungan dan kebesaran serta kesempurnaan Penciptanya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta’ala membantah fenomena penyembahan terhadap matahari dan bulan. Yang sangat disayangkan ternyata keyakinan kufur tersebut banyak dianut oleh ”bangsa-bangsa besar” di dunia sejak berabad-abad lalu, seperti di sebagian bangsa Cina, Jepang, Yunani, dan masih banyak lagi. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kaliann sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.” (Fushshilat: 37)
Syariat Islam yang diturunkan oleh Penguasa Alam Semesta ini memberikan bimbingan dan pencerahan terhadap akal-akal manusia yang sempit dan terbatas. Membuktikan bahwa akal para filosof, rohaniawan, para wikan, paranormal dan lain-lain adalah akal yang keliru dan sesat. Kebenaran dan hidayah hanya ada pada syariat yang dibawa oleh para nabi dan rasul ’alaihimussalam.
Jumat, 04 Maret 2016
GUNTING PENJAGA IBU HAMIL DARI SYETAN AWAS ITU TERMASUK PERBUATAN SYIRIK..!!
(Wanita Wajib Baca Yah ....!!! )
Katanya, gunting atau peniti yang dibawa
oleh ibu hamil, dan gunting yang diletakkan
di bawah alas tidur bayi, bisa menjaga seorang
ibu dan janinnya atau bayi yang baru lahir
dari gangguan syetan yaaa...
Menurut mereka yang mempercayai hal itu,
KATANYA; karena syetan takut kepada gunting,
peniti, atau benda2 tajam.
"Oo yaaa....Macak Cihhhh....".
Realita sebagian masyarakat, biasanya ibu
muda yang baru hamil atau yang sedang
menyusui anak dianjurkan oleh orang-orang
tua untuk membawa gunting ketika keluar
rumah atau ketika buang hajat.
"Ni Orang Mau buang Hajat atau mau Cukuran..."
Kepercayaan seperti itu telah menjadi tradisi
turun temurun di sebagian masyarakat kita.
Baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Bahkan di beberapa tempat, hal itu masih
lazim terjadi sampai saat ini.
Lalu timbul pertanyaan Anee. Mengapa harus
gunting? Apakah Syetan takut ke Gunting
Rambutnya, atau takut ke Gunting tangannya?
"Benar-benar Gagal Mikir..."
BukanKah gunting tumpul bagian ujungnya,
Bisakah posisinya digantikan oleh benda
tajam lainnya seperti pisau, golok, clurit,
Samurai, Cangkul atau kapak, atau sekalian
minjem Kapak Wiro Sableng yang lebih tajam...
Karna bukankah semua itu lebih tajam dari
pada gunting...
Diantara mereka ada yang mengatakan,
bahwa karena gunting mudah dibawa,
di gembol (dimasukkan) ke dalam baju.
Sedang pedang atau clurit itu kebesaran.
"Hahahaa... Dasar Kumpangan..."
Bagi kalangan muslim, kepercayaan seperti itu
tentu TIDAK BENAR. Apa lagi, bila kepercayaan
itu bersumber atas dasar “KATANYA”.
Dalam pandangan Syari’at Islam, sekali lagi,
ini masuk ke dalam permasalahan syirik.
Karena telah meyakini suatu benda bisa
mendatangkan manfaat atau madharat dalam
hal apa-apa yg hanya bisa dilakukan oleh Allah.
Sementara bila alasannya adalah untuk
melestarikan apa yang telah diajarkan para
pendahulu kita, maka sebagai muslim,
parameter yang harus dipakai adalah kitab
Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Artinya, bila
sesuatu itu dibenarkan oleh keduanya, maka
kita ikuti. Bila tidak, harus ditinggalkan. Apa
lagi sampai ke tingkat kemusyrikan.
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik.
Allah berfirman :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa’ : 47)
Maka tetap waspadalah dengan segala
susuatu yang sumbernya hanya “KATANYA”.
Kalau memang perlu membawa gunting untuk
dipakai kebutuhan tertentu, sah-sah saja.
Tetapi jangan sampai ada keyakinan dibaliknya,
Bahwa gunting CS dapat menjaga, karna Justru
Syetan bukannya malah Takut, tapi Syetan
semakin senang melihat manusia yang
menggantungkan keselamatannya kepada
gunting, bukan kepada Allah swt.
Tegakah seorang ibu menodai diri sendiri dan
belahan hatinya, yang masih di perut maupun
yang sudah lahir dengan amal-amal yg musyrik?
Rasulullah pernah mengingatkan,
“Barangsiapa menggantungkan keselamatanya
kepada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan
dirinya kepada apa yang ia bergantung
kepadanya itu.”
Audzubillah himinas syaiton nirojim.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk".
Itu yang seharusnya....!!!
Macak Cihh....
"Aku berlindung kepada Gunting Dari Godaan
Syetan Yang terkutuk" _ Kan Aneh...itu buat
yang makenya yg Anehh...Bukan Guntingnya,..
"Hahaha Bikin Gagal Mikir Lagi..."
Ingatlah Syirik menghapus pahala amal-amal
Yang telah kamu lakukan sebelumnya. Allah
berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 65 :
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu
dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu:
‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.’”
Gelengkan Kepala dan katakan "TIDAAK",
Abaikan Rayuan Syetan dan katakan "TIDAAK".
Syirik adalah dosa yang paling besar.
Pelakunya diharamkan masuk syurga.
Gelengkan kepala dan katakan "NAUZUBILLAH..."
Rasulullah bersabda : “Maukah kalian kuberitahu
dosa yang paling besar dari dosa-dosa besar?
Yaitu syirik kepada Allah.”
Dan firman Allah dalam Al-Quran :
“…Sesungguhnya orang yg mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka Allah pasti akan
mengharamkan kepadanya syurga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang dzolim itu seorang penolongpun.
” (Al-Maidah : 72)
Saya cuma ada SATU pertanyaan,
Emang Syetan itu Takutnya sama Gunting yaa
Bukan takut sama ayat-ayat Allah...??
Mikirrr.....
Jika Benar Demikian, Orang2 yang
kesurupan kasih aja Gunting..!
Katakanlah, kepada teman-teman kita,
Saudara-saudari kita untuk Gelengkan Kepala,
Bukaan, maksud ane bahwa perbuatan itu
(Percaya ama Gunting) Sesungguhnya Adalah
Perbuatan Syirik. NAUZUBILLAH...
Selasa, 17 Juni 2014
Kebenaran Al-Quran tentang Ilmu Pengetahuan (Part 1)
Pernyataan Al-Quran sebagai sumber dari segala sumber ilmu
pengetahuan tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi kalau
membaca sendiri mana ayatnya lalu mana ilmu pengetahuan yang didapatkan
dari ayat tersebut mungkin itu yang akan lebih menggetarkan hati. Anda
bisa pikirkan bahwa ayat-ayat tersebut diturunkan sangat jauh sekali
sebelum ilmu pengetahuan itu ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa
Al-Quran memang mukjizat sepanjang masa. Di bawah ini adalah beberapa
ayat yang saya peroleh dari beberapa sumber beserta ilmu terapannya yang
masih berlaku hingga saat ini dan seterusnya:
1. Surat As-sajdah ayat 5
يُدَبِّرُ
الأمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الأرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي
يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Dia
mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu” (As-sajdah: 5)
Kamis, 05 Juni 2014
PESAN RASÛLULLÂH KEPADA KAUM PEREMPUAN
Perempuan adalah ciptaan Allâh yang
hadir atas nama cinta. Hawa adalah perempuan pertama yang diciptakan
atas dasar cinta Allâh kepada Adam. Dia diciptakan untuk menjadi
pasangan bagi Adam atas kehendak Allâh sendiri karna manusia itu
diciptakan semuanya berpasangan. Firman Allâh:
Dan (Dia lah) Yang menciptakan
sekalian makhluk Yang berbagai jenisnya; dan ia mengadakan bagi kamu
kapal-kapal dan binatang ternak Yang kamu dapat mengenderainya, (QS al-Dhukhan [44]: 12)
Di dalam ayat lain, Allâh berfirman,
“1. Wahai sekalian manusia!
bertaqwalah kepada Tuhan kamu Yang telah menjadikan kamu (bermula) dari
diri Yang satu (Adam), dan Yang menjadikan daripada (Adam) itu
pasangannya (isterinya -Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya -dzuriat keturunan- lelaki dan perempuan yang ramai, dan bertaqwalah kepada Allâh Yang kamu selalu meminta dengan menyebut-nyebut nama-Nya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat, kerana sesungguhnya Allâh senantiasa memerhati (mengawas) kamu.” (QS al-Nisâ’[5]: 1)
Rabu, 04 Juni 2014
Hidup Bahagia dengan Akidah Islam
Di antara tugas kita sebagai seorang muslim adalah menghubungkan hati dengan Allah swt., mengenal-Nya, dan menghidupkan rasa takut kepada-Nya. Allah swt. adalah Pencipta yang sudah seharusnya disembah, Dzat yang mempunyai sifat-sifat sempurna, dan suci dari sifat-sifat yang kurang.
Segala kebaikan ada di tangan-Nya. Segala sesuatu terjadi karena kehendak-Nya.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Dan
Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya.” [Ibrahim: 34].
Langganan:
Postingan (Atom)