Penyakit Vertigo
Vertigo
dapat adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga
bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian
keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa ‘berputar’ ataupun
melayang. Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular.
Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan
oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat
disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau
aktivitas vestibulocerebellar.
Vertigo
terbagi menjadi beberapa jenis namun secara umum berdasarkan
keterlibatan vestibulum, Vertigo terbagi menjadi 2 jenis yakni vertigo
direk/vestibuler dan vertigo indirek/non-vestibuler.
Vertigo vestibuler
Memiliki karakteristik: di bagian perifer dari apparatus vestibuler seperti:organ vestibuler atau saraf vestibulokoklear.
Pasien merasa lingkungan sekitarnya berputar (oscillopsia),rasanya naik
turun seperti berada di atas kapal. Vertigo vestibuler seringkali
diikuti dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus.
Lesi vestibuler juga ada yang di bagian sentral contohnya lesi pada
nukleus vestibuler di batang otak. Lesi sentral vestibuler juga bisa
menyebabkan vertigo direk, akan tetapi secara umum lebih ringan
dibandingkan lesi perifer. Gejala otonom juga cenderung lebih minim atau
bahkan tidak ada.
Vertigo nonvestibuler
Vertigo
nonvestibuler seringkali sulit dideskripsikan secara jelas oleh pasien.
Pasien biasanya mengeluhkan rasa pusing, kekosongan di kepala, dan gelap
pada mata. Kondisi oscillopsia dan gejala otonom tidak pernah ditemukan. Lesi pada bagian saraf pusat dapat menyebabkan nistagmus patologis
Vertigo nonvestibuler bisa disebabkan lesi pada bagian nonvestibuler
dari sistem regulator keseimbangan atau bisa juga disebabkan kesalahan
proses informasi di sistem saraf pusat (misal karena lesi cerebelar). Hipotensi ortostatik dan stenosis aorta dapat menjadi penyebab vertigo nonvestibuler.
Penyebab Vertigo
Secara umum
serangan vertigo disebabkan oleh gangguan sistem pembuluh darah dan
ketidakmampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa kemungkinan, antara lain:
-
Pola makan yang tidak sehat (tinggi kolesterol, gula, dan lemak) serta kebiasaan merokok.
-
Migren, serta gangguan laju dan tekanan darah –hipertensi– akibat kurang tidur dan konsumsi alkohol yang berlebih.
-
Transient ischemic attack –gangguan
fungsi otak– akibat kurangnya aliran darah menuju otak. Minimnya pasokan
oksigen juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pembuluh darah dan
saraf.
-
Peradangan dan infeksi telinga oleh
bakteri sehingga menyebabkan gangguan kepekatan cairan pada organ
telinga yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan.
-
Gangguan saraf di sekitar area mata
sehingga organ tersebut tidak mampu menangani ketidakseimbangan tubuh
yang mungkin terjadi akibat infeksi telinga.
-
Gangguan gerak yang dipicu oleh keadaan lingkungan sekitar (mabuk darat, mabuk laut).
-
Penggunaan beberapa jenis obat, seperti antibiotik golongan glycosid, gentamisin, kina, streptomisin, dan salisilat.
-
Kelainan neurologis, yang diakibatkan
multipel sklerosis, tumor otak dan tumor yang menyerang saraf. Penyakit
akibat virus yang menyerang saraf semisal herpes zoster, dan peradangan
saraf vestibuler juga bisa menyebabkan vertigo.
Mencegah Datangnya Vertigo
Sebaiknya, jangan Anda anggap remeh ‘si
biang pusing’ yang satu ini. Karena ternyata, serangan vertigo bisa
merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke –akibat pecahnya
pembuluh darah oleh tingginya tekanan darah. Terganggunya aliran darah
akibat pelebaran atau penyempitan pembuluh darah juga bisa menyebabkan
vertigo. Yang perlu Anda ketahui:
-
Pemberian vitamin yang besifat neurotropik seperti Vit B1 & B12 yang berperan membantu memperbaiki komponen otak.
-
Bila pembuluh darah membengkak/membesar, maka pemberian antihistamin bisa mengurangi gejala yang terjadi.
-
Jika penderita juga mempunyai gejala
hipertensi, maka asupan garam yang masuk perlu dibatasi atau
diperhatikan dengan ketat. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah-buahan
dan sayuran demi menghambat pertumbuhan radikal bebas dalam tubuh Anda.
-
Aktivitas olahraga yang bersifat
aerobik seperti jalan, lari dan bersepeda, bila dilakukan secara
teratur, selain menyehatkan organ jantung dan paru-paru akan
memperlancar peredaran darah di tubuh yang juga mengurangi resiko
timbulnya berbagai penyakit degeneratif.
-
Faktor stres juga merupakan salah satu
pencetus penyakit degeneratif. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
hormon kortisol dalam darah sehingga dapat menyumbat dan mengganggu laju
aliran darah Anda.
-
Cukup istirahat. “Hindari gangguan
tidur. Kuncinya adalah kualitas, bukan kuantitas,” ujar dr. Jan. Tidak
perlu 8 jam. Menurutnya, 1 putaran gelombang relaksasi membutuhkan waktu
sekitar 90 menit. Untuk memulihkan tubuh, diperlukan 3-4 kali putaran
gelombang –dengan catatan bahwa Anda tidur pulas dengan melepaskan semua
beban pikiran maupun stres pekerjaan. Karena, bila Anda tidur dengan
segudang masalah, meski dalam durasi 8 jam Anda tetap akan bangun dalam
keadaan tidak bugar sepenuhnya. Olahraga akan membantu Anda mencapai
keletihan somatik yang membantu Anda tidur nyenyak di malam hari.
Menghadapi Serangan Vertigo
Jangan panik, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan ketika serangan vertigo tiba-tiba mendatangi Anda:
-
Tenangkan diri, lalu segera
beristirahat. Pejamkan mata sembari menghirup napas dalam-dalam dan cari
posisi nyaman –duduk atau berbaring.
-
Cari pertolongan terdekat. Lihat
sekeliling Anda dan minta bantuan orang-orang untuk menjaga Anda. Bila
terasa mual dan ingin muntah, keluarkan saja namun jangan dipaksakan.
-
Pertahankan posisi nyaman Anda hingga gejala vertigo menghilang. Jangan membuat gerakan yang eksplosif dan tiba-tiba.
-
Perlahan-lahan buka mata, dan dalam
gerak lambat coba gerak-gerakkan kepala Anda. Bila serangan vertigo
datang kembali, segera kembali ke posisi nyaman, pejamkan mata, dan
minta bantuan untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar