Sabtu, 27 Oktober 2012

Kompetensi dan Karakteristik Guru



 Kompetensi dan Karakteristik Guru 

Guru yang baik dalam mengajar adalah guru yang memiliki beberapa karakteristik dan kompetensi yang dibutuhkan dalam proses mengajar. Secara garis besar seorang guru dituntut untuk memiliki minimal 3 karakteristik utama, yaitu : karakteristik pribadi, karakteristik profesional dan karakteristik keahlian. Tingkat kualitas inilah yang menentukan kulitas suatu pembelajaran. Pada edisi kali ini saya akan memberikan informasi mengenai karakteristik dan kompetensi seorang guru. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman yang sedang menyusun tugas ataupun skripsi. Semoga bermanfaat..
Karakteristik, Kompetensi dan Ciri-Ciri Guru yang Baik
Karakteristik Guru yang Baik
1.            Memiliki minat yang besar terhadap mata pelajaran yang diajarkan
2.            Memiliki kecakapan untuk memperkirakan kepribadian dan suasana hati secara cepat.
3.            Memiliki kesabaran, keakraban, dan sensitivitas yg diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar.
4.            Memiliki pemikiran yang imajinatif (konseptual) dan praktis dalam usaha memberi penjelasan pada siswa.
5.            Memiliki kualifikasi memadai dalam bidangnya baik isi maupun metode mengajar.
6.            Memiliki sikap terbuka, luwes, dan eksperimental dalam metode dan teknik.
Kompetensi Guru yang Baik
Kompetensi (UU Guru/Dosen) adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yg harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru  dlm melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Kompetensi guru (Pasal 10 UU Guru) yaitu :
1.            Kompetensi Pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
2.            Kompetensi Kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
3.            Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4.            Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
Ciri-ciri Guru yang Baik
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
 8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.




BANK SOAL PLPG 1
1.            Apakah PTK ?
JAWAB :
Suatu penyelidikan atau kajian secara sistematis dan terencana yang dilakukan oleh peneliti atau praktisi (guru) untuk memperbaiki pembelajaran di kelasnya dengan jalan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkannya.
1.            Bagaimana kedudukan PTK dan KTSP ?
JAWAB :
Sangat diperlukan, karena sitem Pembelajaraan KTSP ada Perencanaan, pelaksanaan, pengembangan. Kurikulum adalah panduan untuk rencana pembelajaran yang melibatkan guru, siswa dan sumber belajar serta proses dan hasil belajar untuk mencapai pengembangan belajar.
1.            Apa beda PTK dengan Penelitian biasa ?
JAWAB :
-      PTK mempunyai karakteristik lebih khusus
-      Penelitian biasa
1.            Mengapa harus PTK ?
JAWAB :
1.            Bagaimana karakteristik PTK ?
JAWAB :
Menurut Oja dan Samuljan (dalam Rofi’udin 1994:8) mengatakan karakteristik pokok penelitian tindakan yaitu bersifat kolaboratif, terfokus pada problem praktis, penekanan pada pengembangan professional dan memerlukan adanya truktur proyek.
1.            Apakah siklus dalam PTK )
JAWAB :
Siklus PTK adalah Perencanaan tindakan, observasi dan refleksi rencana untuk mengadakan tindakan observasi untuk merefleksi dan mengadakan perencanaan ulang.
1.            Kapan peneliti akan pindah dari satu siklus ke siklus yang lain ?
JAWAB :
Jika hasil analisis belum memuaskan atau masalahnya belum terselesaikan maka dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya atau menyusun tindakan baru untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan demikian muncullah siklus kedua pada PTK yang dilasanakan pada siklus kedua, akan mengikuti langkah-langkah seperti pada siklus pertama, hanya mungkin tindakan berbeda

BANK SOAL PLPG 2
1.            Bagaimana pandangan konstruktivisme tentang belajar dan apa implikasinya bagi pembelajaran di kelas ?
JAWAB  :
Pada teori ini hubungan timbal balik antara belajar sebagai proses pembentukan pengalaman secara empiric dan proses pembentukan konsep secara rasional dalam menghasilkan pemahaman menjadi prinsip dasar. Berangkat dari prinsip dasar demikian, diyakini bahwa pemahaman yang terdapat pada siswa menjadi dasar dalam memahami kenyataan dan pemecahan masalah baru yang menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan dinamis. Siswa merekontruksi pengetahuannta oleh diri sendiri.

Implikasinya bagi pembelajaran di kelas menurut Mulyasa 2005:240 yaitu 1) siswa harus aktif dalam kegiatan belajar mengajar ; 2) proses aktif ini adalah proses membuat sesuatu masuk akal, pembelajaran tidak terjadi melalui transmisi tetapi melalui interprestasi ; 3) interprestasi selalu dipengaruhi oleh skemata ; 4) interprestasi juga dibantu oleh metode intruksi yang memungkinkan negosiasi pikiran melalui diskusi, tanya jawab, dll ; 5) tanya jawab didorong oleh kegiatan inkuiri para siswa. Jadi apabila siswa tidak aktif saat berdiskusi, berarti siswa tidak belajar secara optimal ; 6) proses KBM tidak sekedar pengalihan pengetahuan, tetapi jua pengalihan keterampilan dan pengetahuan.
1.            Istilah strategi pembelajaran merupakan konsep yang multidimensi. Coba rumuskan pengertian strategi pembelajaran dengan kalimat anda sendiri !
JAWAB :
Pada dimensi perancangan, strategi pembelajaran adalah pemikiran dan pengupayaan secara stretegis dalam memilih, menyusun, memobilisasi, dan mensinergikana segala cara,s sarana / prasarana, dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan pada dimensi pelaksanaan, strategi pembelajaran diartikan sebagai berikut :
1.            Keputusan bertindak secara strategis dalam memodifikasi dan menyelaraskan komponen-komponen sistem intruksional (yang telah ditetapkan pada dimensi perencanaan) untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran.
2.            Pola umum perbuatan guru murid dalam perwujudan KBM yang menunjuk pada karakteristik abstrak daripada rentetan perbuatan guru-murid dalam peristiwa KBM
3.            Rumuskan lima istilah di bawah ini dengan kalimat anda sendiri :
1.            metode pembelajaran
2.            strategi pembelajaran
3.            model pembelajaran
4.            pendekatan pembelajaran
5.            teknik pembelajaran
JAWAB :
1.            metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan oleh guru / siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta., data dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi.
2.            Strategi pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakaan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
3.            Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran.
4.            Pendekatan pembelajarana adalah cara umum seorang guru untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu pembelajaran.
5.            Teknik pembelajaran adalah suatu ragam khas penerapan suatu metode ke dalam suatu pembelajaran, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa, dsb.
6.            Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara strategi ekspositori dan strategi discovery !
JAWAB :
Dalam strategi ekspositori, peran guru adalah menyusun RPP, pemberian informasi yang benar, penyedia fasilitas, pembimbing siswa dalaam memperoleh informasi / pesan, dan penilai pemerolehan informasi, sementara siswa lebih berperan sebagai pencari / penerima informasi / pesan belajar, pemakai sumber / media belajar, dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapkan kepadanya. Sedangkan pada strategi heuristic peran guru adalah menciptakan suasana berpikir sehingga murid berani bereksplorasi dalam penemuan dan pemecahan masalah, sebagai fasilitator, sebagai rekan diskusi siswa, dan sebagai pendorong penelitian, sedangkan peran siswa adalah mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah, pelaku aktif dalam belajar melakukan penelitian, penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan masalah sertaa penemu pemecahan masalah.
1.            Merumuskan masalah merupakan langkah pelaksanaan pembelajaran pada Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM). Jelaskan hakikat masalah dalam SPI dan SPBM.
JAWAB :
Masalah dalam SPI adalah masalah yang bersifat tertutup, sedangkan masalah dalam SPBM lebih bersifat terbuka. Tertutup artinya jawaban dari masalah tersebut sudah pasti. Masalah dalam SPI adalah suatu persoalan yang mengandung teka teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Sedangkan tertutup artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti, Setiap siswa bahkan guru dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
1.            Jelaskan konsep dasar pembelajaran kognitif !
JAWAB :
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapu juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaram kooperatif.
1.            Pada prinsipnya pembelajaran kooperatif terdiri dari 4 tahap. Jelaskan dan berikan contoh !
JAWAB :
1.            Penjelasan materi yaitu penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuannya adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Ex. Guru memberikan murid map dan menjelaskan secara umum tentang mind map tersebut kemudian melakukan kegiatan curah pendapat dengan siswa.
2.            Belajar dalam kelompok setelah memberikan gambaran umum tentang materi, siswa diminta belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokannya bersifat heterogen.
3.            Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang dapat dilakukan seacar individual atau kelompok.
4.            Pengakuan tim adalah penerapan tim yang dianggap paling menonjol kemudian diberikan penghargaan yang diharapkan dapat memotivasi tim itu sendiri dan tim yang lain.
5.            Terdapat lima karakteristik penting dalam pembelajaran CTL ; activating knowledge, acquiring knowledge, understandin, knowledge, applying knowledge, dan reflecting knowledge. Jelaskan dan berikaan contoh apa yang dimaksud dengan activating knowledge !
JAWAB :
Activating knowledge artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Ex. Sebelum memberikan materi perkalian, guru memberikan materi tentang penjumlahan terlebih dahulu karena penjumlahan terkait dengan perkalian.
1.            Berikan argumentasi anda mengapa pembelajaran tematik cocok diterapkan untuk siswa sekolah dasar kelas rendah !
JAWAB :
Pembelajaran tematik cocok dengan siswa kelas rendah keterkaitan konsep antar mata pelajaran yang dipelajari dana dibentuk skema akan membantu siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan karena siswa kelas rendah masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Selain itu guru mengambil dari permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungannnya sehingga kegiatan belajar lebih bermakna karena guru menyajikan konsep yang konkrit di mana siswa kelas rendah masih belum bisa berpikir secara abstrak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar